Mau Aman Susur Sungai, Ini 8 Tips dari Mapala UPN Veteran Yogya
SEBELUM melakukan susur sungai hendaknya sudah disiapkan perencanaan skenarionya sejak awal. Hal ini agar saat pelaksanaan, kegiatan bisa berlangsung aman dan menyenangkan.
Zaeni Mansyur, anggota Mapala UPN ‘Veteran’ Yogyakarta yang juga penggiat petualangan anak melalui Jogja Adventure Kids memberikan tips. “Ini sebagai bentuk edukasi dari kami Mapala UPN ke masyarakat umum. Susur sungai aman jika dipersiapkan dengan benar,” katanya kepada KRjogja.com, Minggu (23/2/2020).
Salah satu tujuan dari edukasi ini adalah agar anak-anak jangan takut untuk menjelajah alam Indonesia. Termasuk melakukan susur sungai.
Ada banyak hal yang mesti diperhatikan pada aktifitas susur sungai, terkait bentang alam, berikut tipsnya.
(1) Pelajari Peta Sungai.
Ada berapa anak sungai yang menyatu? Ada berapa ‘tempuran’ titik temu sungai. Seberapa jauh jarak dan waktu tempuh, tim akan melakukan susur sungai?
(2) Informasi dari Masyarakat Lokal / Sekitar Sungai
Informasi dari masyarakat lokal sangat penting diperhatikan. Terkait kebiasaan sungai setempat miliki cerita di musim hujan dari tahun ke tahun.
(3) Entry dan Exit Point
Berapa ada titik masuk dan keluar disepanjang sungai, terkait dengan bentuk tepian dan dinding sungai. Tak hanya start & finish point yang harus disiapkan. Tapi juga titik untuk keluar. Pada jarak per 500 meter, baiknya disiapkan exit point.
(4) Berjalan dari Bawah ke Atas Lebih Aman
Berjalan dari bawah menuju atas (hulu), lebih aman. Daripada berjalan kaki turun sungai. Dengan berjalan mendaki sungai, pijakan kaki lebih mantab dan tangan bisa membantu berpegangan (scrambling).
Pandangan mata bisa memantau dinding sungai dan perubahan warna sungai yang bisa menjadi keruh dan meningkat volumenya saat terjadi hujan di bagian hulu, karenanya orientasi langit juga dibutuhkan.
(5) Pantau Perkembangan Cuaca
Pada puncak musim hujan. Peluang terjadinya hujan adalah disiang – sore hari. Artinya memulai waktu susur sungai dipagi hari, lebih baik. Sambil memantau perkembangan cuaca.
(6) Jaga jarak dengan sungai.
Sungai memiliki tepian / daratan dengan vegetasi dan medan beragam. Jika ada tepian yang cukup sulit diterobos karena kerapatan semak belukar. Atau medan batuan, lerengan, dinding yang tipis dan terjal. Maka bisa melambung keluar / menjauh dari bibir sungai. Baru kemudian kembali ke jalur (tepian sungai).
(7) Disiplin Berjalan di Sisi Sungai
Disiplin berjalan di sisi kiri atau kanan tepi sungai. Jika menghendaki melakukan penyeberangan sungai. Pastikan jalur aman, tim siap, peralatan lengkap.
(8) Waspada Banjir Kiriman
Banjir kiriman di awal musim hujan, biasanya membawa material tambahan, sisa jejak musim kemarau ; daun kering, batang kayu, bambu, sampah dan sebagainya. Jejak luapan terjauh ditepi sungai. Bisa dilihat dari sampah yang nyangkut di rumpun bambu, rumput yang ambruk ke arah aliran air dan lumpur yang memberikan tanda garis didinding jembatan atau batang pohon di tepi sungai. (*)
Sumber :
https://www.krjogja.com/berita-lokal/diy/sleman/mau-aman-susur-sungai-ini-8-tips-dari-mapala-upn-veteran-yogya/3/