Pakar: Muamalah Syar'iyah Itu Mudah dan Barokah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar ekonomi syariah Dr Ardito Bhinadi mengajak umat Islam di Indonesia untuk menerapkan ekonomi syariah dalam kehidupan sehari-hari. Menurut dia, muamalah syar'iyah itu mudah diterapkan dan dapat membuat hidup barokah.
"Agar ekonomi syariah di Indonesia tak terjebak pada angka lima persen, perlu sosialisasi secara terus-menerus kepada umat Islam supaya bertransaksi sesuai prinsip syariah," ujar dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN Veteran Yogyakarta itu dalam acara bedah buku berjudul "Muamalah Syar'iyah Hidup Barokah" yang digelar Sekolah Tinggi Agama Islam Minhaajurooosyidiin (STAIMI) Jakarta, Senin (16/4).
Dewan pakar DPP LDII itu berharap agar bermuamalah secara benar dapat dipraktikkan oleh anak-anak sejak dini. Karenanya, menurut dia, keluarga memegang peranan penting untuk menumbuhkan budaya bermualamah secara syar'iyah. Sebagai agama yang lengkap dan sempurna, kata dia, Islam pasti mampu menjawab tantangan zaman yang terus melahirkan berbagai bentuk muamalah. "Pasti ada solusinya," kata alumunus UGM itu.
Bedah buku karya Dr Ardito yang berlangsung di Aula kampus STAIMI Lubang Buaya, Jakarta itu dihadiri ratusan peserta terdiri dari tokoh ormas Islam, akademisi dari berbagai kampus serta mahasiswa dan santri. Ketua Umum DPP LDII Prof KH Abdullah Syam serta Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) MUI Azrul Tanjung menjadi tamu istimewa dalam acara itu.
Acara bedah buku yang dipandu Wakil Redaktur Pelaksana Harian RepublikaHeri Ruslan itu menampilkan dua pembahas, yakni Wakil Sekretaris Dewan Pakar ICMI Prasetyo Sunaryo dan pengajar STAIMI Hardiansyah.
Kedua pembahas menyampaikan apresiasi, kritik serta masukan atas buku yang berisi enam bab yang membahas mengenai bentuk-bentuk bisnis yang berkembang di tengah-tengah masyarakat saat ini. Beberapa bentuk bisnis yag dibahas dalam bagian ini adalah bisnis online, investasi di reksadana, e-commerce, dan pemasaran berjenjang (multi level marketing).
Dalam sambutannya, Ketua STAIMI Prof Dr Sudarsono mengatakan, pengetahuan yang termuat dalam buku "Muamalah Syar'iyah Hidup Barokah" mengingatkan semua komponen masyarakat dan penyelenggara negara akan adanya rambu-rambu agama yang harus dipatuhi sehingga dalam melakukan kegiatan transaksi ekonomi harus dipikirkan dampak moral dan akhlaknya.
"Buku yang sarat dengan petunjuk berperilaku dalam menyikapi sistuasi ekonomi saat ini mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa terutama para pemangku kepentingan yaitu pemerintah sebagai regulator, pelaku usaha dan konsumen untuk lebih cermat dan berhati-hati dalam membelanjakan uangnya baik dalam bentuk investasi, utang piutang maupun konsumsi yang berpotensi pada pelanggaran norma dan kaidah agama," ungkap Prof Sudarsono.
Ketua Jurusan Ekonomi Syariah STAIMI, Aselina Trihastuti MBA menambahkan, lembaga perguruan tinggi harus pro-aktif dalam memberi kontribusi kepada pemerintah dan masyarakat luas dengan memberikan pengetahuan yang bermanfaat, tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga kehidupan lingkungan sosial.
Menurut dia, pergeseran sistem politik, ekonomi, sosial dan budaya menuntut perguruan tinggi untuk memiliki kelebihan (distinctive) dan mampu memodifikasi pembelajaran formal dengan berbagai metode untuk pengayaan pengetahuan. Upaya itu, kata Aselina, bisa menciptakan insan paripurna yang dapat meningkatkan derajat martabat generasi Indonesia di masa datang.
"Dengan melakukan berbagai kegiatan seperti halnya bedah buku, merupakan bukti bahwa STAIMI sangat menghargai karya-karya ilmuwan dan ingin menjadikannya sebagai model bagi para mahasiswa dan pendidik untuk produktif dalam menulis, memperkaya ‘library Indonesia’ dalam rangka memberi kontribusi pengetahuan kepada bangsa," tegasnya.