Pemanfaatan Energi Panas Bumi di Indonesia Masih Rendah

  • Senin 09 Oktober 2017 , 12:00
  • Oleh : Dewi
  • 1995
  • 1 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta
YOGYA, KRJOGJA.com - Dengan dikelilingi sabuk vulkanik, Indonesia memiliki potensi sumber energi panas bumi (geothermal) sangat besar, mencapai 29 gigawatt. Energi panas bumi dapat diperbaharui dan berkelanjutan (renewable and sustainable), sehingga tidak akan habis. Ketua Jurusan Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta, Dr Ir Herianto mengatakan, energi panas bumi bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Hanya saja, di Indonesia pemanfaatannya masih sangat rendah. Sebagian besar (88%) listrik di Indonesia, masih dipasok dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil, 42% batubara, 23% BBM dan 21% gas alam. "Prospek energi panas bumi di Indonesia masih sangat cerah dan terbuka lebar," terang Herianto disela seminar nasional 'Unlocking Indonesia's Geothermal Energy Potential as The Clean and Renewable Resourse Investment' di Gedung Seminar Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran Yogyakarta, Sabtu (07/10/2017). Menurut Herianto, untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi panas bumi, diperlukan penguasaan teknologi serta sumber daya manusia yang kompeten. Pihaknya pun terus menyiapkan para mahasiswanya untuk menguasai iptek yang diperlukan untuk mengelola energi ini. Seminar menghadirkan tiga narasumber yaitu VP Drilling PT Pertamina Agus A Zuhro, Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Yunus Saefulhak dan Senior Manager of Business Relations Supremeenergy, Ismoyo Argo. Ketua Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) Seksi Mahasiswa UPN Veteran, Zaky Erdhianto mengatakan, seminar sebagai rangkaian Geothermal Intellectual Competition (Gfest) 2017.