Menristekdikti: PTN dan PTS Harus Bersinergi Untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa

  • Senin 13 November 2017 , 12:00
  • Oleh : Dewi
  • 1115
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

YOGYAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mendorong Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) untuk bersinergi demi meningkatkan daya saing bangsa. Hal ini disampaikan Menristekdikti saat membuka acara Rapat Kerja Badan Kerjasama (BKS) PTN-Kopertis Jawa Tengah dan Yogyakarta, di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta (10/11/2017).

Nasir menyambut baik pelaksanaan rapat kerja ini sebagai upaya meningkatkan mutu PTN dan PTS di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta demi meningkatkan daya saing bangsa. Menristekdikti mengatakan banyak peluang kerjasama yang dapat dibangun antara PTN dan PTS. Nasir menjelaskan sinergi dapat dibangun dalam bidang riset, publikasi, magang dosen, pengabdian kepada masyarakat, program kreativitas mahasiswa, inkubator inovasi, pendidikan anti korupsi, dan gerakan anti radikalisme.

“ Sinergi akan meningkatkan mutu perguruan tinggi secara lebih merata, muaranya adalah meningkatnya daya saing bangsa. PTN dan PTS itu sama, bedanya hanya sumber dana pengelolaan. PTS dengan akreditasi A sama nilainya dengan PTN dengan akreditasi A,” tutur Nasir.

Pada kesempatan ini Menristekdikti memberikan apresiasi atas perkembangan positif kualitas perguruan tinggi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. “ Yogyakarta memiliki 3 PTN dengan akreditasi A yakni Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta dan UIN Yogyakarta, selain itu ada 5 PTS dengan akreditasi A. Sedangkan di Jawa Tengah ada 4 PTN dengan akreditasi A yaitu Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sebelas Maret dan Politeknik Negeri Semarang. PTS dengan akreditasi A di Jawa Tengah ada 4 PTS,” jelas Nasir.

Rektor UPN mengatakan Rapat Kerja BKS PTN-Kopertis Jawa Tengah dan DIY diharapkan dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang akan meningkatkan kualitas pengelolaan PTN di wilayah Jawa Tengah dan DIY baik universitas, Institut, Sekolah Tinggi, maupun Politeknik, sehingga pada muaranya akan dapat menjadikan PTN dibawah BKS PTN-Kopertis Jawa Tengah dan DIY menjadi lebih berkualitas, dipercaya oleh masyarakat, serta mampu bersaing dalam kancah internasional. “ Kami selaku panitia yang ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Rapat Kerja BKS kali ini sangat bersyukur atas kehadiran Bapak Menteri. Ini adalah kali pertama Rapat Kerja BKS dihadiri Menristekdikti,” ujar Sari Bahagiarti.

Fathur Rokhman dalam laporannya menyampaikan bahwa BKS Jawa Tengah dan Yogyakarta beranggotakan 23 PTN dan 2 Kopertis. BKS ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kemampuan pengelolaan kelembagaan PTN dan Kopertis di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. “ Perguruan Tinggi dengan mutu baik dan akreditasi A akan memberikan pendampingan kepada perguruan tinggi lainnya, sehingga mampu mencapai akreditasi yang lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, di kesempatan yang sama Rektor UPNVY, Prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti K., M.Sc

Menyampaikan isu-isu radikalisme, terorisme, penyalahgunaan narkotika, dan lunturnya nilai-nilai kebangsaan saat ini, menjadi tantangan Perguruan Tinggi untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berdaya saing internasional namun tetap dapat menjunjung tinggi nilai-nilai Kebangsaan Indonesia.

“Oleh karena itu, melalui sinergi yang terjalin di antara Perguruan Tinggi Negeri dengan Kopertis di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, niat untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi berjiwa Kebangsaan Indonesia akan dapat diwujudkan,” tuturnya.

Kegiatan ini rutin setahun sekali ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Ainun Na'im, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron Mukti,  Ketua BKS yang juga merupakan Rektor Universitas Negeri Semarang Fathur Rokhman, pimpinan PTN  se-Jawa Tengah dan Yogyakarta, Koordinator Kopertis Wilayah V dan Koordinator Kopertis Wilayah VI, serta tamu undangan lainnya.