Pemerintah Kabupaten Jombang menggandeng UPN Veteran Yogyakarta melakukan Kajian Risiko Bencana

  • Senin 14 Agustus 2023 , 08:54
  • Oleh : Dewi
  • 1820
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman_Senin, 7 Agustus 2023 Pusat Studi Manajemen Bencana (PSMB) UPN “Veteran” Yogyakarta bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang melaksanakan Seminar Pendahuluan yang menjadi rangkaian proses Penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB) Kabupaten Jombang. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Jombang ini menjadi implementasi Surat Perjanjian Kerjasama antara BPBD Kabupaten Jombang dengan PSMB UPN “Veteran” Yogyakarta nomor 070/520/415.46/2023 dan nomor 002/1/PSMB-UPN/VI/2023.

Kegiatan seminar pendahuluan yang dihadiri langsung oleh Bupati Jombang, Mundjidah Wahab, ini bertujuan untuk membangun komitmen berbagai pihak untuk mendukung dan terlibat dalam proses penyusunan dokumen KRB. Dalam sambutannya, Bupati Jombang mengatakan bahwa penanggulangan bencana di Kabupaten Jombang belum sepenuhnya didasarkan pada langkah-langkah yang sistematis dan terencana, sehingga kerap terjadi tumpang tindih bahkan kelalaian dalam menyikapi ancaman. Ia berpesan agar dengan komitmen bersama dari berbagai pihak, upaya penanggulangan bencana di Kabupaten Jombang dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan menyeluruh.

“Dokumen kajian risiko bencana merupakan sebuah pendekatan untuk memperlihatkan potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat bencana, serta diintegrasikan dengan perencanaan  pembangunan daerah seperti Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Dengan cara ini harapannya dapat meminimalisir dampak bencana di Kabupaten Jombang,” jelas Mundjidah.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala BPBD Kabupaten Jombang dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD, Bambang Dwijo Pranowo. Dalam sambutannya dikatakan bahwa dokumen KRB bersifat partisipatif dan harus melibatkan seluruh stakeholder penanggulangan bencana baik dari unsur pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan unsur media.

Berdasarkan dokumen Kajian Risiko Bencana Nasional Provinsi Jawa Timur tahun 2022-2026, di Kabupaten Jombang terdapat 12 ancaman yaitu banjir, banjir bandang, cuaca ekstrim, gempa bumi, likuefaksi, kebakaran hutan dan lahan, letusan Gunungapi Kelud, kekeringan, tanah longsor, epidemi dan wabah penyakit, kegagalan teknologi, dan Covid-19. Kondisi ancaman ini dipertegas oleh Kepala BPBD yang menyatakan bahwa Kabupaten Jombang setiap tahun dilanda banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Dalam kegiatan seminar pendahuluan ini juga disampaikan konsep penyusunan dokumen KRB oleh Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana (PSMB), Eko Teguh Paripurno. Selanjutnya dilaksanakan diskusi dengan semua peserta yang berasal dari berbagai lembaga yaitu para kepala dinas, camat, kepala puskesmas, ketua lembaga relawan, direktur perusahaan, pimpinan lembaga pendidikan tinggi, dan media.

Kegiatan seminar pendahuluan ditutup dengan pemaparan metodologi pengkajian risiko bencana oleh tim PSMB UPN “Veteran” Yogyakarta yang disampaikan oleh Wahyu Sugeng Triadi. Dalam proses ini, Wahyu menyampaikan terkait pengadaan data dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan pihak terkait untuk melengkapi penyusunan KRB.

Bersamaan dengan seminar pendahuluan ini, juga dilaksanakan pelatihan fasilitator Desa Tangguh Bencana (Destana) bagi Pusdalops-PB Kabupaten Jombang. Pelatihan dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 6-7 Agustus 2023 di Gedung BPBD Kabupaten Jombang. Pelatihan ini merupakan rangkaian pelatihan Fasilitator Destana yang akan dilaksanakan bersamaan dengan penyusunan dokumen KRB. Pada kegiatan pelatihan fasilitator Destana, berkesempatan hadir secara online melalui media Zoom Meeting Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo, yang memberikan pesan dan semangat bagi para peserta. ( Eko Teguh Paripurno)