REKTOR UPN “VETERAN” YOGYAKARTA HADIRI ACARA RKPD BAPEDA SLEMAN
Sleman -- Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVYK) Prof. Dr. Mohammad Irhas Effendi, M.S menghadiri Forum Konsultasi Publik dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sleman Tahun 2023. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sleman secara luring serta daring menggunakan platform zoom meeting dan live streaming dari YouTube channel Sleman TV pada hari Selasa (18/01/2021).
Untuk diketahui, Konsultasi Publik merupakan forum rutin tahunan yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan seperti kepala perangkat daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Paguyuban Kelurahan, Komunitas, serta Akademisi yang hadir guna saling bertukar masukan serta saran dengan tujuan untuk menyempurnakan rancangan awal RKPD Kabupaten Sleman. Adapun tema yang diangkat pada acara tahun ini adalah “Meningkatkan Daya Saing dan Perekonomian Rakyat Untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Sleman”.
Acara dibuka dengan penyampaian sambutan oleh Drs. Kunto Riyadi selaku Asisten Sekretaris daerah Sleman, ia menyampaikan bahwa forum ini sangat baik dilakukan guna menyiapkan agenda pemerintah Kabupaten Sleman pada tahun 2023. “Kita harus bisa memprediksi permasalahan di tahun depan agar solusi yang disiapkan serta kegiatan yang dirancang dapat tepat sasaran,” pungkas Kunto.
Dalam paparannya, rektor UPNVYK menyampaikan catatannya tentang efektivitas model perencanaan serta pesan untuk Pemerintah Kabupaten Sleman di masa yang akan datang. Menurut Rektor setidaknya terdapat tiga faktor penyebab perencanaan pemerintah tidak berjalan efektif. Yang pertama dari sisi internal karena kurangnya keselarasan dan kesinambungan secara vertikal maupun horizontal. Yang kedua dari sisi pemangku kepentingan atau aktor yang terkait. Lalu yang terakhir yaitu karena faktor eksternal seperti sistem sosial, budaya, ekonomi, hukum, serta kelembagaan.
Rektor melanjutkan paparan dengan menyebutkan startegi yang dapat diterapkan untuk dapat mencapai beberapa indikator capaian seperti Human Development Index dan indikator daya saing ialah pemerintah perlu mengidentifikasi permasalahan prioritas pembangunan daerah secara terpadu dan efisien, serta optimalisasi penganggaran sesuai skala prioritas. “Hal tersebut dilakukan guna menggambarkan kondisi dan kemampuan suatu daerah dalam mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki melalui peningkatan produktivitas, nilai tambah, dan kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan,” paparnya.
Adapun pilar penting yang ditekankan oleh Irhas untuk dapat menghadapi tantangan di masa yang akan datang adalah memegang nilai serta kemampuan untuk berinovasi sesuai dengan perkembangan zaman. “Tidak akan ada pernah ada organisasi maupun negara di dunia yang bisa bertahan dalam jangka panjang tanpa nilai pengikat,” ujar Irhas. Namun memegang sebuah nilai saja tidak cukup, menurut Irhas pemerintah harus mampu mengubah cara kerjanya dengan cara kerja dan inovasi baru sesuai dengan tantangan dan peluang yang ada.
Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi. Pada sesi ini peserta yang hadir baik secara daring maupun luring menyampaikan pertanyaan, kritik, masukan serta saran kepada pemerintah khususnya Bappeda Kabupaten Sleman. Acara diakhiri dengan penandatanganan berita acara serta foto bersama oleh para perwakilan peserta.