SAPTO KIS DARYONO, DOSEN FTM UPN VETERAN YOGYAKARTA RAIH GELAR DOKTOR DI BIDANG ILMU GEOLOGI

  • Selasa 18 Oktober 2022 , 11:12
  • Oleh : Dewi
  • 2062
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman – Dosen UPN “Veteran” Yogyakarta berhasil meraih gelar doktor di bidang geologi. Ia adalah Sapto Kis Daryono dengan disertasi yang berjudul “Evolusi Stratigrafi dan Paleogeografi Endapan Paleogen Bukit Garba dan Bukit Tiga Puluh Cekungan Sumatra Selatan”. Dirinya menjadi lulusan ke-enam sejak dibukanya Program Doktor Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta.

“Pemaparan ini merupakan pertanggungjawaban promovendus. Selain itu, juga menjadi pertanggungjawaban kami sebagai tim promotor,” ungkap Carolus Prasetyadi saat sidang promosi doktor yang dilaksanakan pada Jumat (16/9/2022) di Ruang Seminar Lantai 2 Gedung Fakultas Teknologi Mineral.

Sidang dipimpin oleh Dr. Ir. Basuki Rahmad, MT dan dinilai oleh penguji eksternal maupun internal. Terdiri dari Dr. Ir. Sugeng Sapto Surjono dari Departemen Teknik Geologi UGM, Prof Doktor Bambang Pratisto, Dr C Danisworo MSc, Prof. Sari Bahagiarti, Dr. Ir. H. Jatmika Setiawan, MT. Selain itu, terdapat perwakilan dari promotor, yakni Dr. Ir. C. Prasetyadi, M.Sc dan Dr. Ir. Eko Teguh Paripurno, M.T.

“Pada periode kapur akhir paleosen terjadi proses penting yang mendasari penelitian ini. Hal ini karena terdapat sebuah peristiwa kolisi beberapa mikrokontinen dengan daratan sunda yang mengakibatkan sundaland terangkat,” papar Sapto Kis Daryono.

Sapto menjelaskan jika penelitiannya berfungsi untuk menentukan umur dan dinamika waktu pengendapan pada paleogen. Selain itu, turut merekonstruksi paleografi darat selama palogen. Melalui metode pemetaan permukaan yang dilakukan, disertasi ini memperbarui konsep geologi tentang evolusi endapan dan menyusun paleogeografinya serta menjadi bagian penting dalam eksplorasi minyak dan gas bumi.

“Pada bukit garba telah ditemukenali zona proxapertities opercalatus meyeripollis maharkotensis (eosen-oligosen). Sedangkan di bukit tiga puluh, zona meyeripollis naharkotensis (oligosen). Ini menjadi kunci dari penelitian saya di mana urutan pengendapan sudah lebih baik terindentifikasi,” ucap Sapto kala menjelaskan temuan penelitiannya.

Dirinya menyimpulkan jika penelitian ini berimplikasi ke sumber daya geologi. Serta memengaruhi dan memperbarui konsep geologi endapan paleogen dalam eksplorasi sumber daya geologi, utamanya migas.

Setelah Sapto menjelaskan soal penelitiannya, kegiatan diikuti dengan tanya jawab oleh para penguji. “Kami tim penguji dengan suara bulat menyatakan bahwa saudara promovendus dinyatakan lulus dari program doktor geologi dengan predikat sangat memuaskan. Saya mewakili tim penguji berserta civitas academica mengucapkan selamat,” tutur Basuki saat mepaparkan hasil diskusi dari para penguji.

Basuki juga turut mengungkapkan harapannya. “Semoga bermanfaat untuk kemajuan pendidikan geologi di Indonesia.”