Tiga Pengurus Masjid Jadi Wisudawan Terbaik UPNVY

  • Selasa 21 Januari 2020 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 2088
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

SLEMAN – Tiga pengurus masjid menjadi wisudawan terbaik pada wisuda yang digelar UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), Sabtu (18/02) lalu. Mereka yaitu Qoidul Masa’id dari Jurusan Teknik Pertambangan lulus dengan IPK 3,63 merupakan pengurus Masjid Nurul Hidayah di Dusun Puluhdadi, Condongcatur, Sleman. Satafa Alfian Najam dari Program Studi Agroteknologi lulus dengan IPK 3,56 merupakan pengurus Masjid Khusnul Khotimah, Perumahan Banteng, Jl. Kaliurang, Sleman. Sedangkan R. Shochibul Izal dari Program Studi Teknik Kimia dengan IPK 3,78 merupakan pengurus di Masjid Nuruttaqwa UPNVY.

Ketiganya berhak maju ke atas panggung dan mendapatkan penghargaan Karya Cendekia dari Rektor UPNVY. Penghargaan ini diberikan kepada wisudawan yang memiliki prestasi di bidang akademis dan non akademis, serta aktif di organisasi.

“Penghargaan ini kami berikan setiap periode wisuda kepada wisudawan dari masing-masing prodi yang memenuhi syarat. Para periode ini ada 10 wisudawan.” Jelas Eko Purnomo, Kabag Akademik UPNVY.

Segudang prestasi dan aktifitas dimiliki oleh ketiganya. Qoidul Masa’id tercatat pernah meraih Juara 1 Alamanda Islamic Competition, Juara I dan Juara 2 Youth Mining Camp Competition 2016, Juara 3 Mining Competition Mine Evacuation Rescue, Juara 3 of Face Tie in Sriwijaya Mining Games 2019, Juara 3 mata lomba Underground Mine Survey, Juara 3 mata lomba Micromine Competition dan segudang prestasi lainnya di bidang pertambangan. Ia juga pernah menjadi asisten praktikum serta aktif di organisasi kemahasiswaan.

Satafa pernah mewakili UPNVY menjadi salah satu peserta pada gelaran MTQMN tahun 2017 dan 2019, peserta Lomba Qiroah Mahasiswa Se Jateng DIY. Ia juga berpartisipasi aktif pada Program Kreatifitas Mahasiswa untuk penelitian eksakta, aktif sebagai relawan laziz Syuhada, dan aktif di organisasi kemahasiswaan. Ia juga pernah menjadi asisten praktikum Teknologi Budaya Tanaman di jurusan.

Sedangkan R. Shochibul Izal pernah menjadi asisten Laboratorium Kimia Organik, asisten Praktikum Teknik Pemisahan Difusional, asisten praktikum simulasi proses, elegasi UNHCR in Asia Youth International di Kuala Lumpur Malaysia, Delegasi MTQMN tahun 2018 dan 2019. Ia juga aktif di organisasi kemahasiswaan.

Tidak hanya menjadi pengurus atau takmir masjid, Qoidul Masa’id dan Satafa merupakan marbut atau penjaga masjid.

Masa’id mengisahkan awal mula dirinya menjadi marbut saat diterima menjadi mahasiswa baru di UPNVY. Alumni Madrasah Aliyah Riyadlotut Thalabah Sidorejo, Rembang ini mengaku tidak memiliki biaya yang cukup untuk menyewa kamar kost.

Beruntung saat itu melalui temannya ia dikenalkan kepada seorang ustadz dan ditawari untuk tinggal di masjid.

“Alhamdulillah saya mendapat tempat tinggal dan lokasi masjid juga tidak jauh dari kampus. Jarak dari masjid ke kampus sekitar 500 meter.” Katanya.

Menjadi marbut, kata Masa’id memiliki tugas dan tanggung jawab rutin yaitu menjaga kerapian dan kebersihan masjid, mengumandangkan adzan 5 waktu, menjadi imam, khotib cadangan serta mempersiapkan segala hal untuk kegiatan masjid. Kegiatan tersebut ia bagi dengan kesibukannya kuliah.

Hal senada juga disampaikan oleh Satafa. Sebagai seorang marbut dan mahasiswa ia berusaha untuk menjalankan tugas keduanya sebaik mungkin.

“Kebetulan saat itu marbut di masjid tempat saya tinggal tidak ada karena sudah lulus kuliah. Karena tidak ada orang saya mau.” Ujarnya.

Sebelumnya ia tinggal di Pondok Pesantren Mahasiswa Nur Baiturrahman, Rumah Tahfidz Taruna Juara. Dari sini ia mendapat beasiswa Pembinaan Kepemimpinan dan Tahfidz Qur'an dibawah bimbingan Dr. Anggito Abimanyu M. Sc, Ph.D.

Meskipun baru satu bulan menjadi marbut, namun ia sudah dipercaya menjadi imam. Selain tugas rutin marbut, ia juga bertanggungjawab untuk mempersiapkan kajian.

Menjadi marbut, kata Satafa merupakan salah satu profesi yang mulia karena ia berkesempatan menjadi pelayan tamu-tamu di rumah Allah SWT.

“Insya Allah menjadikan hidup lebih bermanfaat untuk umat karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.” Ujar alumni SMA Al Islam 1 Surakarta tersebut. (wwj/humas)