UPN “VETERAN” YOGYAKARTA MENDUKUNG PENGEMBANGAN TANAMAN BIOENERGI SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBAHARUKAN

  • Kamis 05 November 2015 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1992
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Dewasa ini, kebutuhan energi terus meningkat sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk  di sektor transportasi dan industri. Ketergantungan dunia pada sumber energi fosil masih sangat tinggi dan cadangan energi semakin menipis merupakan permasalahan global yang harus segera di antisipasi.  Salah satu alternatif usaha yang dapat ditempuh dalam rangka memenuhi kebutuhan energi adalah dengan mengembangkan sumber energi yang terbaharukan seperti  bioenergi yang berasal dari biomassa tanaman.  Atas dasar pertimbangan hal tersebut maka Asia-Pasific Economic Coorporation  (APEC) bekerjasama dengan Badan Tenaga  Atom Nasional  Jakarta  dan didukung oleh UPN “Veteran” Yogyakarta menyelenggarakan  “APEC Training Course on Development of Bioenergy Crops as Renewable Energy Sources for APEC Economies (PPSTI 07 2013A)”, pada tanggal 12-16 Oktober 2015 di Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta, Indonesia. Hadir dalam acara ini, delegasi dari beberapa negara Asia-Pasifik seperti  Indonesia,  Malaysia, Philipina, Thailand,  Vietnam, China dan Korea.

Acara tersebut dibuka Dr Hendig Winarno Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) Beberapa pembicara yang  memberikan materi  adalah  Mr. Hendig Winarno, Prof. Soeranto Human, Prof. Arief Budiman, Dr. Taryono dan  Dr. Mohammad Nurcholis. Materi yang disampaikan terkait dengan pengembangan  varietas tanaman penghasil biomassa melalu mutasi,  manajemen  biomassa dan  teknologi produksi bioenergi  serta   pengembangan  dan  peningkatan produksi  biomassa tanaman sumber bioenergi  di lahan marginal.

Dalam kesempatan acara training tersebut,  Dr. M. Nurchlolis dari Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN Yogyakarta, menyampaikan materi yang berjudul  “Technology for soil Improvement and conservation of bioenergy crops as renewable energy sources”. Dalam materi tersebut dipaparkan bahwa potensi lahan marginal masih sangat  luas namun pemanfaatannya masih sangat  terbatas karena tingkat kesuburan yang rendah. Pengembangan tanaman penghasil biomassa  untuk produksi bioenergi memerlukan input dan teknologi  untuk mendukung pertumbuhan tanaman di lahan marginal.  Oleh karena ini merupakan salah satu peluang yang cukup besar untuk mendukung bioenergi.