UPNVY GELAR SOSIALISASI TANGGAP BENCANA

  • Jumat 26 April 2019 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1450
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman – UPN “Veteran” Yogyakarta menggelar sosialisasi tanggap bencana. Kegiatan sosialisasi ini ditujukan kepada masyarakat luas, khususnya civitas akademika, baik dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, Jumat (25 s.d 26 April) lantai 5, Rektorat UPN “Veteran” Yogyakarta. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman terhadap bencana, baik bencana kebakaran, gempa bumi, gunung meletus dan tsunami.

Arif Rianto Budi Nugroho, S.T.,M.Si mengatakan dalam rangka memperingati hari kesiapsiagaan bencana nasional, UPN “Veteran” Yogyakarta menggelar pelatihan dasar kebencanaan dan simulasi evaluasi mandiri dari tanggal 25 s.d 26 April 2019.

Staf pengajar dari Program Studi Teknik Geologi  ini mengatakan Indonesia bagian dari cincin api (Ring of fire) hal itu membuat Indonesia menjadi rawan bencana. Saat terjadi gempa, masyarakat dihimbau untuk segera menjauhi pantai, paling tidak menjauhi ditingkat ketinggian atau jarak 20 km. Berdasarkan data dari BMKG, di tahun 2018 Indonesia ditempa gempa sebanyak 22 kali.

Arif berpesan jika terjadi gempa segera berlindung dibawah meja dan berpegang erat pada kaki meja, jongkok di sudut ruangan dan lindungi kepalamu dengan benda yang ada di dekatmu, jika terjadi gempa carilah tempat yang lapang atau terbuka.

Selain itu, informasi yang di sosialisasikan mengenai kebakaran. Kebakaran adalah suatu peristiwa oksidasi, dimana bertemu tiga unsur kebakaran yakni bahan, oksigen, dan panas yang berakibat timbulnya api yang tidak terkendali, yang dapat menimbulkan kerugian terhadap harta benda, atau cedera terhadap manusia,” tambah Dosen Geologi yang di sapa Arif.

Bahan yang dapat terbakar yaitu bahan padat seperti, kayu, karet, plastik, kain sintesis. Bahan yang berbentuk cair seperti bensin, kerosin, solar. Bahan berbentuk gas seperti LPG, LNG dan acetylene.

Untuk dimenerti, peserta pelatihan cukup banyak, terdiri dari dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, kurang lebih ada 250 peserta. Humas/dewi