Dies Natalis ke-60, Rektor Laporkan Capaian tahun 2018
SLEMAN - Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), Dr. Mohamad Irhas Effendi laporkan capaian UPNVY selama tahun 2018 pada Sidang Terbuka Senat dalam rangka Dies Natalis ke-60, Sabtu (15/12).
Dalam laporannya, Irhas mengatakan sejak perubahan status menjadi Perguruan Tinggi (PTN) pada tahun 2014 hingga 2018, UPNVY telah mencapai kemajuan yang relatif berarti di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Pada bidang pendidikan telah diraih sejumlah kemajuan terutama pengembangan program studi, peningkatan kualitas input mahasiswa, peningkatan layanan akademik, dan peningkatan kualitas dosen.
“Upaya peningkatan kualitas akademik telah dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui perwalian dan pembimbingan agar mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan menyelesaikan studi tepat waktu.” Kata dia.
Pada acara Dies Natalis ini, Rektor menyampaikan dalam bidang penelitian sebanyak 38 penelitian dihasilkan melalui sumber dana internal. Sedangkan dari sumber dana eksternal sebanyak 50 judul peneltian.
“Pada tahun 2018 ini, luaran penelitian mengalami peningkatan yaitu 25 hasil penelitian yang sudah dimanfaatkan masyarakat, 150 terdaftar HKI, 100 publikasi ilmiah internasional, dan 10 produk inovasi.” Katanya.
Untuk kinerja Pengabdian pada Masyarakat, UPNVY masuk kategori sangat baik. Untuk bidang pengabdian kepada masyarakat, pendanaan internal sebanyak 25 judul dan 6 judul kegiatan pengabdian dari pendanaan ekternal.
Di bidang kelembagaan, UPNVY telah menyusun dokumen administratif sebagai syarat pengajuan perubahan status dari PTN Satker menjadi PK-BLU pada tahun 2019.
Dengan semakin bertumbuhnya usia, diharapkan UPNVY dapat terus bekerja, berkarya dan meningkatkan sumbangsih bagi masyarakat dan negara melalui bidang-bidang keilmuan masing-masing.
Dalam Dies Natalis ke-60 tahun ini, turut hadir Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof.Dr. Mohamad Nasir, dan Sekretaris Jenderal Kemristekdikti, Prof. Ainun Naim. (wwj/humas)