Genjot Paten LP2M Gelar Workshop

  • Jumat 25 Agustus 2017 , 12:00
  • Oleh : Dewi
  • 1944
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

SLEMAN - Perguruan Tinggi merupakan institusi yang menjadi basis aktivitas intelektual. Oleh karena itu pengelola Kekayaan Intelektual merupakan kebutuhan esensial  yang harus dipenuhi. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)  UPNVY mengadakan workshop Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Drafting Paten serta Jurnal Ilmiah.

Acara yang dikemas dalam bentuk workshop tersebut, diikuti kurang lebih 30 orang peserta hibah dari sebagian besar adalah dosen UPN “Veteran” Yogyakarta. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Rektorat Lantai.5 pada tanggal 24 Agustus 2017, dari pukul 08.00 – 15.00 WIB.

Sekretaris LP2M Dr. Hendro Widjanarko, S.E., M.M, mewakili ketua LP2M, yang membuka acara worshop mengatakan disosialisasikan beberapa tema, mulai dari Hak Kekayaan Intektual (HKI) dan Drafting Paten, serta sosialisasi Penulisan Jurnal Ilmiah Internasional.

Hendro, mengatakan menulis dan menerbitkan jurnal adalah hal yang penting yang harus dimiliki Guru Besar, Lektor Kepala dan setiap civitas akademika. Untuk itu UPNVY selalu mendorong para dosen, mahasiswa maupun peneliti agar menjadi penulis aktif di bidangnya masing-masing.

Pembahasan tema pertama, dimulai dari penjelasan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Drafting Paten yang dibawakan dari dua narasumber yaitu Yoko Setianto, S.T., M.Si dan Dwi Waskito Trisna Utama, S.T dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham.

Hak Kekayaan Intektual (HKI) merupakan karya inovasi yang bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum bagi penciptanya, untuk mendorong kegiatan penelitian untuk pengembangan penemuan baru di berbagai bidang teknologi, memberikan perlindungan hukum sekaligus pendorong kreativitas bagi masyarakat luas, khususnya dosen atau peneliti.’’ Ungkap Yoko

Yoko,” menyampaikan kepada peserta yang hadir dalam acara tersebut, saat ini Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di bidang pendidikan sebagai upaya mewujudkan budaya yang inovatif dan kreatif. (dewi/humas)