GEOSAINS, METODE DETEKSI KUANTITAS DAN KUALITAS AIR, INOVASI MAHASISWA UPN VETERAN YOGYAKARTA
Gunung Kidul- Mahasiswa Program Studi Teknik Geofisika dan Teknik Lingkungan Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) menemukan inovasi untuk mengatasi krisis air yang kerap terjadi di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan karya dari tim yang beranggotakan Ananda Achlaqul Karimah (Teknik Geofisika 2017), Gilang Abdurrozaq Hidayat (Teknik Geofisika 2017), Agus Zuhri Mahenra (Teknik Geofisika 2017), Aulia Syifa Ardiati (Teknik Lingkungan 2017), dan Bimo Kusumahasto (Teknik Geofisika 2018). Tujuan dari inovasi ini yaitu untuk mengatasi permasalahan klasik yang kerap terjadi di Gunungkidul, yaitu permasalahan ketersediaan air bersih yang menipis di kemudian hari akibat kondisi geografis dan kondisi batuan di Gunung Kidul yang menyebabkan rendahnya penyerapan air bersih.
Ananda Achlaqul Karimah sebagai ketua tim menjelaskan mengenai penelitiannya yang berjudul “Peran Geosains dalam Peningkatan Kehidupan Masyarakat Kedung Poh Gunungkidul dalam Menghadapi Krisis Air”. Menilik kondisi geografis Gunungkidul yang terletak di pegunungan selatan DIY menyebabkan topografi (permukaan bumi) Gunungkidul sebagian besar di dataran tinggi, ditambah dengan faktor batuan pada area Gunungkidul tergolong sebagai batuan gamping (karst) sehingga bersifat sangat mudah meloloskan air. Dari kedua hal tersebut, air yang sifatnya mengikuti gravitasi, bergerak lebih cepat dari arah atas permukaan tanah ke bawah menuju lapisan tanah yang lebih dalam, sehingga menjadi cikal bakal permasalahan klasik ketersediaan air bersih di Gunungkidul. Melalui geosains sebagai ilmu kebumian dapat diketahui keberadaan air/tanah yang tersimpan/terakumulasi di bawah permukaan bumi.
Nanda, sapaan akrabnya, menambahkan penelitian ini memiliki dua fokus, yaitu kuantitas air dan kualitas air. Pada segi kuantitas, tim memakai metode geologi dan geofisika untuk mengetahui dimana lokasi dan kedalaman air tanahnya. Sementara pada segi kualitas air, tim membuat alat filter air dan mendemonstrasikannya kepada masyarakat bagaimana cara membuat alat filter air tersebut.
”Karena tim saya meneliti melalui media Pekan Kreatvitas Mahasiswa (PKM), kita bisa mengembangkan skill kita sebagai mahasiswa dan dapat lebih peka dan kritis terhadap permasalahan yang ada di sekitar, serta diharapkan dapat membangun motivasi dan semangat mahasiswa di UPNVY dalam menuangkan ide dan kreativitas di lingkup yang lebih besar. Salah satunya yaitu dengan mengikuti PKM.” pesan Nanda menutup wawancara yang dilakukan secara daring. Humas / Vera Indratiami