LPPM UPNVY Perkuat Peran Global melalui Pemberdayaan Pekerja Migran di Taiwan

Taiwan – Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melakukan program pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan yang tergabung dalam Hsinchu Islamic Association (HIA). Kegiatan yang dihadiri oleh puluhan PMI di Taiwan ini, berlangsung pada Minggu (24/8/2025).
Program pemberdayaan PMI di Taiwan ditandai dengan penandatanganan Kesepakatan Kerja Sama (Memorandum of Agreement/MoA) antara LPPM UPNVY dan Asosiasi HIA. Penandatanganan MoA dari LPPM UPNVY dilakukan oleh Ketua LPPM Dr. Dyah Sugandini, SE., M.Si. sedangkan dari HIA diwakili oleh Yi Yu Chen selaku Ketua HIA.
Ketua LPPM Dr. Dyah Sugandini, SE., M.Si., mengatakan bahwa program pemberdayaan PMI ini bertujuan untuk mendukung pengembangan diri para pahlawan devisa di Taiwan, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat secara global.
“Penandatanganan ini menandai komitmen bersama untuk menindaklanjuti pengembangan diri para pekerja oleh akademisi melalui pelatihan dan pembinaan yang intensif,” ujar Dr. Dyah Sugandini.
Dr. Dyah Sugandini melanjutkan program ini merupakan bagian dari komitmen Kampus Bela Negara dalam mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya para PMI di Taiwan. Melalui kegiatan ini, LPPM UPNVY berupaya memberikan kontribusi nyata dalam penguatan keterampilan dan pemberdayaan sosial bagi komunitas PMI di Taiwan.
Harapannya, lanjut Dr. Dyah Sugandini, penguatan keterampilan dapat membantu para Pahlawan Devisa yang memiliki keterbatasan pengetahuan terkait rencana kegiatan pasca masa kontrak kerja mereka di Taiwan habis.
“Peserta yang hadir berasal dari berbagai wilayah di Taiwan dan mendapatkan pembekalan tentang peluang dan informasi terkait potensi-potensi yang dapat mereka lakukan,” imbuh Kepala LPPM.
Keterampilan Pertanian hinga Pemasaran E-Commerce
LPPM UPNVY akan memberikan pelatihan keterampilan kepada para PMI di Taiwan. Fokusnya, kata Dr. Dyah Sugandini adalah penyuluhan keterampilan yang relevan dan dibutuhkan oleh para pekerja migran, baik selama masa kerja di Taiwan maupun setelah kembali ke Tanah Air.
“Penyuluhan ini mencakup identifikasi dan penguatan soft skills, termasuk kemampuan komunikasi, adaptasi budaya, serta pemanfaatan teknologi digital untuk mempromosikan budaya Indonesia,” jelasnya.
Pemberdayaan kepada para PMI di Taiwan dimulai dengan pembekalan yang disampaikan oleh Dr. Retno Hendariningrum, SIP, M.Si dan Dr. Eni Muryani, SSi, M.Sc. Melalui kegiatan tersebut, juga diperoleh informasi tentang kebutuhan akan keterampilan dan informasi yang dibutuhkan PMI, sebagai masukan bagi pemerintah maupun perguruan tinggi.
Setelah kegiatan pembekalan tersebut, para PMI di Taiwan akan menerima pelatihan keterampilan yang dibutuhkan melalui daring. Pelatihan secara rutin akan disampaikan oleh dosen-dosen dan mahasiswa di lingkungan UPNVY, maupun bekerja sama dengan mitra universitas, sebagai bentuk pengabdian masyarakat secara global.
Beberapa pelatihan yang akan diberikan seperti budidaya pertanian dan pemasaran produk melalui e-commerce dan media sosial. Keterampilan ini dibutuhkan sebagai bekal pengetahuan PMI dalam mengalokasikan penghasilan dan tabungan pasca tidak bekerja di luar negeri.
Selain itu, para PMI juga mendapatan pembekalan terkait manajemen keuangan uang dari gaji yang mereka peroleh selama bekerja. Tak ketinggalan, para PMI juga akan mendapatkan pelatihan penggunaan media sosial seperti TikTok yang sangat potensial untuk sharing pengalaman kepada para calon pekerja migran lainnya.
Media sosial juga dapat menjadi wadah pengenalan budaya Indonesia kepada masyarakat Taiwan, seperti ragam makanan khas Indonesia, tarian khas, dan sebagainya. Para pekerja migran diajak untuk berperan aktif dalam mempromosikan kekayaan budaya Indonesia melalui media sosial dan interaksi langsung, sehingga dapat memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat internasional ini, Ketua LPPM UPNVY menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan komunitas global.
“Sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan komunitas diaspora menjadi langkah strategis dalam menciptakan dampak sosial yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Dr. Dyah Sugandini.