Mahasiswa UPN "Veteran Yogyakarta" Kembangkan Pemetaan untuk Mengetahui Lokasi Rawan Amblesan sebagai Bentuk Mitigasi Bencana
Kali ini, inovasi hadir dari lima mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) membuat gagasan inovasi alat sensor deteksi bencana di bawah laut yang di aplikasikan di Gua Pindul.
Mereka Krisna Nursila Gemintang (115190061), Besse Nurul Luthfiani Azis (115190006), Wihdah Syamsiyah Qurrotu'aeni (115190019), Fauzi Daffa Hanatha (115190074), Tri Waspito Indriatmoko (115200044), Mahasiswa yang semuanya berasal dari Teknik geofisika dengan Dosen Pembimbing Bapak Hafidz Hamdalah M.T, M.Sc ini membuat Inovasi yang berhasil lolos ke tahap perlombaan PKM 2022. Bekerja sama dalam satu tim lolos ke tahap perlombaan PKM.
Goa Pindul merupakan daerah wisata berupa Goa bawah permukaan yang terdapat adanya sungai bawah permukaan, sehingga menjadi daya tarik lebih untuk kegiatan wisata seperti cave tubbing (susur sungai bawah permukaan) yang cukup terkenal di Yogyakarta. Melalui potensi wisata tersebut, banyaknya pengunjung dari berbagai daerah yang ingin melihat dan menikmati keindahan wisata geologi pada daerah Goa Pindul. Melihat dari sisi geologi dan pariwisata, yaitu morfologi karst dengan potensi terjadinya bencana amblesan tanah akibat pengikisan batuan dan jumlah pengunjung yang terus meningkat setiap tahunnya, menjadi perhatian lebih dalam.
Atas dasar tersebut, tim yang diketuai Krisna Nursila ini membuat upaya mitigasi bencana di daerah Goa Pindul. Upaya mitigasi yang direncanakan yaitu pemetaan bawah permukaan untuk zona rawan amblesan menggunakan metode geofisika berupa metode geolistrik dan mikroseismik serta penginderaan jauh.