Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta Raih Juara dalam Ajang Geo Development Competition di ITB
INFOUPNYK_Mahasiswa Teknik Geofisika UPN Veteran Yogyakarta menorehkan prestasi dengan meraih Juara 3 pada ajang Geo Development Competition yang diselenggarakan oleh Teknik Geologi "GEA" Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Senin, (12/8/24). Kompetisi ini menantang peserta untuk menginterpretasikan data geologi dalam rangka mengatasi berbagai masalah di Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat.
Tim UPN Veteran Yogyakarta terdiri dari Agtian Gunawan Wibisono, Arifa Anashifa Faza, danĀ Yustisio Dianwiyono, yang merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Geofisika angkatan 2021. Mereka memutuskan berpartisipasi dalam kompetisi ini, meskipun bidang yang dilombakan fokus pada interpretasi data geologi, sebuah disiplin yang sedikit berbeda dari bidang utama mereka.
"Kami tahu ini adalah bidang yang sedikit berbeda dari apa yang biasa kami pelajari, tetapi kami tertantang untuk mencoba dan memberikan yang terbaik," ujar Yustisio, salah satu anggota tim.
Yustisio melanjutkan, proses persiapan kompetisi diwarnai dengan berbagai tantangan, terutama karena ketiga anggota tim sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tiga lokasi yang berbeda. Hal ini menyebabkan mereka harus berkoordinasi secara daring melalui zoom meeting setiap malam.
Padatnya program kerja dan keterbatasan sinyal di lokasi KKN masing-masing juga menjadi kendala besar. Yustisio, misalnya, harus turun dari bukit di Padukuhan Bangkan, Gunung Kidul, untuk mendapatkan sinyal yang cukup agar dapat bergabung dalam diskusi tim. Meski demikian, mereka tetap berusaha keras dengan membagi tugas secara efektif serta memanfaatkan waktu untuk mengolah dan menganalisis data dalam kompetisi ini.
Dalam menghadapi kompetisi ini, tim mengakui tidak memiliki strategi khusus. Mereka memilih untuk fokus pada satu permasalahan utama yang dihadapi Desa Wangunsari dan memberikan solusi yang detail serta rinci. "Kami mencoba menemukan akar permasalahan yang ada dan memberikan solusi yang sangat rinci dan to the point, daripada mencoba menyelesaikan semua masalah sekaligus," ungkap Yustisio.
Bagi Yustisio, salah satu momen yang paling berkesan bagi tim adalah ketika mereka mendapatkan apresiasi dari para juri atas analisis data yang rapi dan runtut dari awal hingga akhir. Meskipun mereka tidak menyiapkan prototype apapun, juri memberikan penghargaan atas kualitas analisis yang mereka sajikan. Pengakuan ini menjadi momen tak terlupakan dan memberikan rasa puas tersendiri bagi tim.
"Kami berusaha memberikan yang terbaik dengan kondisi yang ada. Temukan akar masalah, fokuslah pada penyelesaiannya, dan lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan tanpa menunggu aba-aba," ujarnya.
Mengakhiri cerita keberhasilan, tim yang menamakan diri sebagai "Sragen Ngapak Team" ini menegaskan motto yang mereka pegang selama mengikuti kompetisi adalah Don't Be The Best but Do The Best. Prinsip tersebut mereka pegang teguh dalam setiap langkah, hingga akhirnya membuahkan prestasi yang membanggakan.
Prestasi yang diraih oleh tim ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan fokus, tantangan seberat apapun dapat dihadapi sehingga dapat menghasilkan kebanggaan tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi almamater dan masyarakat luas. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta lainnya untuk terus berjuang dan berprestasi di bidangnya masing-masing.
Penulis: Listi Rohmah