Rektor Buka Kuliah Perdana Program S2 dan S3
SLEMAN - Rektor UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), Dr. Mohamad Irhas Effendi membuka kuliah perdana Mahasiswa Baru Program Magister dan Doktor tahun akademik 2020/2021 secara daring. Kuliah umum tersebut disampaikan melalui Zoom Clouds Meeting, Senin (28/9/2020)
Dalam kesempatan tersebut, Rektor menyampaikan materi tentang Implementasi Kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar dan Peran Riset Perguruan Tinggi dihadapan 100an orang mahasiswa dan dosen.
“Terdapat delapan bentuk implementasi kebijakan merdeka belajar yang dapat diterapkan. Yaitu pertukaran belajar, melakukan magang, asistensi atau mengajar pada satuan tertentu, melakukan riset, proyek kemanusiaan, studi atau proyek independen dan membangun desa atau kuliah kerja nyata tematik.” kata Rektor.
Pada kesempatan ini Rektor juga memaparkan mengenai Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) Tahun 2017-2045 yang disusun untuk menyelaraskan kebutuhan riset jangka panjang dengan arah pembangunan nasional terkait ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada kuliah perdana tersebut juga dilangsungkan Kuliah Umum dengan judul “Paradigma Riset untuk Percepatan Kemajuan Pembangunan Indonesia” oleh Prof. Endang Triwahyu dari Universitas Gadjah Mada.
Prof Endang mengatakan, hasil riset yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas saat ini hanya sedikit. Oleh karena itu, pemerintah mendorong sembilan tema prioritas riset untuk kebijakan riset nasional 2020-2025. Hasil-hasil riset tersebut akan diarahkan pada penghiliran sehingga akan lebih banyak riset level terapan dan pengembangan tanpa meninggalkan riset dasar.
Menurutnya penelitian yang dilakukan saat ini harus inovatif yaitu dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
“Ada penciptaan ide baru (inovasi/novelty) tanpa henti tetapi tetap dalam batasan norma dan agama. Sensitif terhadap issue lingkungan sekitar, dan tentu saja originalitas yang tinggi dengan tidak mencuri atau mengakui kreatifitas orang lain.” jelasnya.
Isu lingkungan juga menjadi bidang yang disorot oleh pemilik 17 Publikasi Jurnal Internasional tersebut. Menurutnya pada situasi pandemi Covid-19 isu lingkungan kurang diperhatikan, salah satunya yaitu penggunaan Kalsium hipoklorit atau kaporit.
“Penggunaan cairan disenfektakn untuk sterilisasi memang bagus namun seharusnya penggunaannya memperhatikan lingkungan. Misalnya cairan tersebut tidak boleh sdisemprot jika ada orang, harus di tempat-temlat umum tapi jangan sampai terhirup.” ujarnya
Hasil penelitian yang ada juga perlu diubah menjadi inovasi dengan melakukan komersialisasi berupa kerjasama dengan mitra industri atau pemerintah daerah dalam upaya untuk turut serta menyejahterakan masyarakat dan membangun perekonomian Indonesia.
Pada kesempatan ini kenalkan pula layanan UPT Perpustakaan UPNVY untuk menunjang perkuliahan secara daring. Ka UPT Perpustakaan UPNVY, Dr. Nur Ali Amri menyampaikan pihaknya sudah mengembangkan layanan secara online melalui aplikasi Lybsys DIGILIB UPN yang dapat diunduh melalui android dan iOS.
Dengan aplikasi ini mahasiswa dapat meminjam koleksi buku UPNVY secara mudah dan tidak perlu datang ke kampus. (wwj/humas)