Berkali-kali Gagal di Lab, 3 Mahasiswa Teknik Perminyakan ini Dapat Juara 1

  • Senin 24 September 2018 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1203
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

SLEMAN – Berkali-kali gagal dalam percobaan tak membuat Pandawa Team yang terdiri dari Welria Yogi Riady Putra (PE’15), Guruh Mah Bintang (PE’15) dan Rambu Muhammad (PE’15) patah semangat. Mereka justru merasa tertantang membuktikan berbagai metode dan teori untuk memecahkan kasus pengeboran sumur minyak yang diberikan oleh Panitia.

Kerja keras mereka terbayar dengan raihan Juara 1 Drilling Fluid Design Competition yang diselenggarakan oleh HIMA EP PEM Akamigas Cepu pada tanggal 7-8 September 2018 lalu.

“Kasusnya diberikan data-data dari sumur pemboran di lapangan. Ada permasalahan dari sumur tersebut ketika dilakukan pemboran. Ada data-datanya juga yang diberikan, lalu kami mencari solusinya terutama dalam mendesain lumpur pemboran.” Kata Welria Yogi Riady, mahasiswa Teknik Perminyakan angkatan 2015, Jumat (21/09/2018).

Yogi menceritakan soal diberikan oleh panitia sebelum dimulainya kompetisi. Setelah menerima soal kemudian mereka melakukan studi literatur, kemudian mencoba memecahkan kasus tersebut melalui percobaan di laboratorium kampus.

Beruntung baginya, meskipun sempat harus menunggu dan antri karena harus digunakan mahasiswa lain, laboratorium kampus memiliki perlengkapan dan bahan-bahan yang cukup lengkap.

“Bahan-bahannya semuanya ada di lab. Kalau tidak ada kami patungan beli sendiri,” katanya

Yogi mengatakan sempat merasa pesimis menjadi juara dalam kompetisi tersebut, pasalnya berkali-kali melakukan percobaan selalu gagal.

“Kami harus berkali-kali melakukan percobaaan di laboratorium kampus, bahkan sampai puluhan kali. Sistemnya trial and error, jadi kalau ada yang kurang pas, harus dimulai dari awal lagi,” kata laki-laki kelahiran Tanjung Balai Karimun, 18 November 1997.

Akhirnya setelah tiga minggu mencoba berbagai metode, ia dan team berhasil mendapatkan solusi untuk mengatasi kasus pemboran seperti yang ada di soal.

“Kami mendapatkan solusi yang terbaik menurut kami yang sesuai dgn kasus yang diberikan. Hal ini dibantu juga oleh alumni, karena kami sering konsultasi saat melakukan percobaan,” ujarnya.

Setelah mendapatkan solusi kemudian mereka membuat summary berupa komposisi, inovasi, hasil percobaan selama di laboratorium dan perhitungan, dsb. Kemudian pada hari H lomba mereka presentasikan semua itu di depan juri.

“Kami ingin menampilkan yang terbaik, jadi kami berlatih dulu sebelum mulai presentasi. Para juri adalah orang-orang kompeten di bidang perminyakan ini membuat kami merasa tertantang,” katanya.

Selamat ya!

(wwj/humas)