Edukasi dan sosialisasi penggunaan Energi Baru Terbarukan
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang energi telah digelar acara edukasi dan sosialisasi energi baru dan terbarukan di ruang seminar Arie Afrederik Lasut hari Jumat 2 Mei 2014. Acara tersebut merupakan kerjasama antara FTM dengan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, ESDM. Hadir sebagai pembicara pada acara tersebut antara lain Ir. Sentanu dari Assosiasi Hidro Bandung, Ir. Effendi Manurung dari Direktorat Bio Energi ESDM. Sedangkan sebagai moderator adalah Dr. Ir. Joko Susilo, MT dosen Prodi Teknik Geologi FTM.
Dalam sambutannya, Rektor Prof. Dr. Sari Bahagiarti K, M.Sc mengatakan bahwa kita menyadari dengan jumlah penduduk negara kita yang besar, menjadikan kebutuhan energi nasional yang cukup besar pula oleh sebab itu baik energi fosil/hidrokarbon dan energi baru dan terbarukan perlu untuk senantiasa kita upayakan keberadaannya. Data yang saya dapatkan khusus untuk kebutuhan energi listrik nasional 2014 angkanya diatas 171 Triliun Watt Hour, dan di tahun 2013 sebesar 1.075 TWH dengan peningkatan pertumbuhan kebutuhan energi listrik secara nasional rata-rata 10,1% per tahun. Oleh karena itu sekalipun upaya eksplorasi migas senantiasa di galakkan untuk meningkatkan cadangan, ketergantungan terhadap energy fosil perlu dikurangi dan dikonversikan pada energi baru terbarukan.
Sebagai Universitas UPN “Veteran” Yogyakarta ingin berbuat banyak untuk mendukung penyediaan energy nasional dengan mencetak tenaga ahli di bidangnya. Tidak hanya ilmu dan teknologi kebumian dan energi, seperti yang ada pada prodi-prodi di FTM, kami juga memiliki Fakultas Teknologi Industri dan Fakultas pertanian, Fakultas Ekonomi dan FISIP.
Efendi Manurung dalam ceramahnya mengenai kebijakan pemerintah tentang EBT menjelaskan bahwa Arah kebijakan Energi Baru terbarukan adalah melalui konservasi energi dengan cara meningkatkan efisiensi energi pada sisi suplai dan permintaan di sektor industri, transportasi , rumah tangga dan komersial. Selain itu diversifikasi yaitu meningkatkan peranan energi baru dan terbarukan dalam bauran energi meliputi Batubara Tercairkan, Gas Metana Batubara, Batubara Tergaskan, Nuklir, Hidrogen. Energi terbarukan antara lain Panas Bumi, Air, Bio-energi, Surya, Angin, Arus dan gelombang laut
Program pengembangan EBT antara lain mengeluarkan kebijakan dan regulasi untuk mempercepat pencapaian tingkat pemanfaatan energi baru dan terbarukan dalam bauran energi primer nasional. Menciptakan pasar dengan memberi penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk membeli energi listrik dari pembangkit yang memanfaatkan sumber daya EBT, menyusun rancangan SNI terkait dengan peralatan EBT. Penerbitan Permen ESDM yang mengatur untuk energi listrik dari pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber daya EBT. Pemberian kemudahan dan insentif seperti pengurangan pajak, pembebasan bea masuk, dan prosedur perijinan yang lebih mudah.
Program-program Direktorat Aneka EBT, diharapkan dapat mendorong pemanfaatan EBT di daerah terpencil, tertinggal, pulau-pulau terluar dan kawasan perbatasan. Mendorong percepatan pencapaian tingkat pemanfatan EBT dalam bauran energi untuk penyediaan tenaga listrik . Mendorong energi terbarukan sebagai komoditas yang menarik bagi investor dengan mengeluarkan regulasi untuk masing-masing jenis energi terbarukan. Mendorong pengusahaan energi terbarukan dengan meningkatkan kemampuan pabrikan peralatan pembangkit energi terbarukan. Mendorong penerapan standardisasi dalam rangka pemanfaatan EBT