Edukasi dan sosialisasi penggunaan Energi Baru Terbarukan

  • Jumat 09 Mei 2014 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 3933
  • 3 Menit membaca

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang energi  telah digelar acara edukasi dan sosialisasi energi baru dan terbarukan di ruang seminar Arie Afrederik Lasut  hari Jumat 2 Mei 2014.  Acara tersebut merupakan kerjasama antara  FTM dengan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, ESDM.  Hadir sebagai pembicara pada  acara tersebut antara lain  Ir. Sentanu dari Assosiasi Hidro Bandung, Ir. Effendi Manurung dari  Direktorat Bio Energi  ESDM. Sedangkan sebagai moderator adalah Dr. Ir. Joko Susilo, MT dosen Prodi Teknik Geologi FTM.

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Dr. Sari Bahagiarti K, M.Sc  mengatakan bahwa kita menyadari dengan jumlah penduduk negara kita yang besar, menjadikan kebutuhan energi nasional yang cukup besar pula oleh sebab itu baik energi fosil/hidrokarbon dan energi baru dan terbarukan perlu untuk senantiasa kita upayakan  keberadaannya. Data yang saya dapatkan  khusus untuk kebutuhan energi listrik nasional  2014 angkanya  diatas 171 Triliun Watt Hour, dan di tahun 2013 sebesar 1.075 TWH dengan peningkatan pertumbuhan kebutuhan energi listrik secara nasional rata-rata 10,1% per tahun. Oleh karena itu sekalipun upaya eksplorasi migas senantiasa di galakkan untuk meningkatkan cadangan, ketergantungan terhadap energy fosil perlu dikurangi dan dikonversikan pada energi baru terbarukan.

            Sebagai Universitas UPN “Veteran” Yogyakarta  ingin berbuat banyak untuk mendukung  penyediaan energy nasional dengan mencetak tenaga ahli di bidangnya. Tidak hanya ilmu dan teknologi kebumian dan energi, seperti yang ada pada prodi-prodi di FTM, kami juga memiliki Fakultas Teknologi Industri dan Fakultas pertanian, Fakultas Ekonomi dan FISIP.

              Efendi Manurung dalam ceramahnya mengenai   kebijakan pemerintah tentang EBT menjelaskan bahwa  Arah kebijakan  Energi Baru terbarukan adalah  melalui konservasi energi dengan cara  meningkatkan efisiensi energi pada sisi suplai dan permintaan di sektor industri, transportasi , rumah tangga dan komersial. Selain itu  diversifikasi yaitu meningkatkan peranan energi baru dan terbarukan dalam bauran energi  meliputi  Batubara Tercairkan, Gas Metana Batubara, Batubara Tergaskan, Nuklir, Hidrogen. Energi terbarukan antara lain  Panas Bumi, Air, Bio-energi, Surya, Angin, Arus dan gelombang laut

Program pengembangan EBT antara lain mengeluarkan kebijakan dan regulasi untuk mempercepat pencapaian tingkat pemanfaatan energi baru dan terbarukan dalam bauran energi primer nasional. Menciptakan pasar  dengan memberi penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk membeli energi listrik dari pembangkit yang memanfaatkan sumber daya EBT, menyusun rancangan SNI terkait dengan peralatan EBT. Penerbitan Permen ESDM yang mengatur untuk energi listrik dari pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber daya EBT. Pemberian kemudahan dan insentif seperti pengurangan pajak, pembebasan bea masuk, dan prosedur perijinan yang lebih mudah.

              Program-program Direktorat Aneka EBT, diharapkan dapat mendorong pemanfaatan EBT di daerah terpencil, tertinggal, pulau-pulau terluar dan kawasan perbatasan. Mendorong percepatan pencapaian tingkat pemanfatan EBT dalam bauran energi untuk penyediaan tenaga listrik . Mendorong energi terbarukan sebagai komoditas yang menarik bagi investor dengan mengeluarkan regulasi untuk masing-masing jenis energi terbarukan. Mendorong pengusahaan energi terbarukan dengan meningkatkan kemampuan pabrikan peralatan pembangkit energi terbarukan. Mendorong penerapan standardisasi dalam rangka pemanfaatan EBT