Penggagas Usulan Geopark Pertama di Kalimantan, Kalsel Usulkan 36 Titik ke Menko Maritim

  • Kamis 27 September 2018 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1615
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sedikitnya ada 36 titik yang masuk dalam rancangan pembangunan Geopark atau taman bumi Pegunungan Meratus.

Kemarin usulan pembangunan geopark itu disempurnakan dengan menggelar pertemuan dari tim pembimbing yang dilakukan di Aula Dinas ESDM Provinsi Kalsel.

Kemudian usulan pembangunan geopark itu akan dimasukan ke Menteri Koordinator Kemaritiman.

Dengan terkonsepnya Geopark di kalimantan selatan itu artinya Kalsel menjadi pelopr utama adanya Geopark di Bumi kalimantan.


"Untuk bisa menjadi geopark nasional maka harus memenuhi tiga syarat. Yaitu bisa dijadikan geodiversity atau mempunyai berbagai jenis batuan yang indah dan jumlahnya 60 persen dari total ke seluruhan geopark. Kemudian bisa dijadikan kajian ilmiah yang memiliki nilai keragaman hayati atau biodiversity yang memiliki berbagai macam flora dan fauna. Dan terakhir harus bisa dijadikan culturediversity. Jadi untuk Biodibersity dan culturdiversity harus 20 persen 20 persen sehingga penilaiannya 40 persen. Paling tidak jika ingin lolos, 60 persennya adalah keanekaragaman bebatuan geodiversity," kata Dosen Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral UPN “Veteran” Yogyakarta, Jatmika Setiawan.

Dia menjelaskan secara garis besar sudah mempelajari usulan dari Kalsel tersebut.

Dimana total ada 36 geosite dari 10 kabupaten/kota di Kalsel yang akan menjadi bagian dari geopark.

Beberapa di antara geosite itu adalah Tahura Sultan Adam, Goa Batu Hapu, Bukit Kayangan, dan Air Panas Batu Mandi.

Total luasan Geopark Pegunungan Meratus 328,034 meter kali 9,691,948 meter.

Menurut dosen UPN yang juga yang juga konsultan pembangunan geopark tersebut, sebelum mengusulkan ke pemerintah pusat maka kawasan geopark harus ditetapkan terlebih dahulu melalui keputusan gubernur. 

"Karena jika sudah ditetapkan maka tidak boleh dipergunakan selain kepentingan geopark," kata Jatmiko.

"Saya lihat dari 36 titik geosite sudah kami invetarisir yaitu titik-titik warisan alam yang indah, akses mudah, bisa dipakai untuk keilmuan, bisa dipakai untuk pariwisaya, dan bisa menambah perekonomian masyarakat. Dan 36 geosite yang kami tetapkan, ke depan bisa saja bertambah," tandas Jatmiko.

Kepala Bidang Air Tanah Dinas Energi dan Sumber Daya Minerak (ESDM) Kalsel, Ali Mustofa, Rabu (26/9/20 8) menjelaskan berbagai persyaratan sudah dilengkapi untuk membuat usulan ke pemerintah pusat.

"Jika sudah diusulkan ke pemerintah pusat bulan Oktober nanti tim verifikasi dari menkomaritim akan menilai geosite apakah memenuhi syarat menjadi geopark nasional. Indonesia sudah memiliki empat geopark internasional dan lima geopark nasional. Banyak keuntungan yang didapat jika ditetapkan menjadi geopark nasional apalagi internasional," urainya.

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Penggagas Usulan Geopark Pertama di Kalimantan, Kalsel Usulkan 36 Titik ke Menko Maritim, 

http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/09/26/penggagas-usulan-geopark-pertama-di-kalimantan-kalsel-usulkan-36-titik-ke-menko-maritim.

Editor: Edinayanti