DOSEN TEKNIK KIMIA UPN 'VETERAN' YOGYAKARTA JADI PENELITI TOP DUNIA
Sleman - Dosen pengajar di Fakultas Teknik Industri, Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta (UPNV YK) Dr. Heri Septya Kusuma, S.Si, M.T masuk ke dalam daftar Top 2% Scientist in the World: Single Year Impact 2021-2022.
Dia menjadi satu-satunya dosen UPNV YK yang tercatat sebagai peneliti atau akademisi top dunia. Daftar Top 2% Scientist in the World: Single Year Impact 2021-2022 ini dirilis oleh Stanford University dan Elsevier BV pada 10 Oktober 2022 lalu.
Studi ini dilakukan oleh Profesor John P.A. Ioannidis, MD, PhD dari Stanford University, Jeroen Baas dari Elsevier, dan Kevin Boyack dari SciTech Strategies. Heri mengatakan di dalam daftar ini ilmuwan diklasifikasikan menjadi 22 bidang keilmuan dan 176 sub-bidang keilmuan.
"Saya menjadi satu-satunya perwakilan dari UPNV YK tercatat sebagai salah satu dari 200.409 peneliti top dunia, berdasarkan daftar Top 2% Scientist in the World: Single Year Impact 2021-2022 yang telah dirilis oleh Stanford University dan Elsevier BV," kata Heri.
Dia menjelaskan dari Indonesia ada 98 peneliti yang masuk ke dalam daftar Top 2% Scientist in the World. Dia menjadi salah satu dari 98 peneliti asal Indonesia yang masuk ke dalam peneliti top dunia.
"Penelitian menjadi salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam Top 2% Scientist in the World saya jadi satu dari 98 peneliti asal Indonesia."
Sebelum masuk daftar, Top 2% Scientist in the World: Single Year Impact 2021-2022, Heri telah menorehkan prestasi lainnya. Yakni masuk dalam Indonesia Top 10.000 Scientists versi AD Scientific Index.
Capaian ini membuktikan jika peneliti-peneliti asal Indonesia mampu bersaing di kancah internasional. Heri mengajak para peneliti Indonesia khususnya di UPNV YK untuk lebih giat lagi dalam melakukan penelitian.
"Atas capaian ini saya menjadi terpacu untuk lebih giat lagi meneliti. Penelitian penting dilakukan untuk mencari jalan keluar atau memecahkan permasalahan yang ada," jelasnya.